Ciri pernapasan dada pada waktu ekspirasi adalah

Ciri pernapasan dada pada waktu ekspirasi adalah

Ciri pernapasan dada pada waktu ekspirasi adalah

 

✅ Jawaban Terverifikasi Ahli

KLIK> LIHAT KUNCI JAWABAN

 

DAFTAR ISI

Jawaban

Ciri dari pernapasan dada fase ekspirasi adalah otot-otot antar tulang rusuk relaksasi, yaitu tulang rusuk dan tulang dada turun kembali pada kedudukan semula sehingga rongga dada mengecil dan paru-paru pun ikut mengecil. Oleh karena volume paru-paru berkurang, tekanan udara di paru-paru menjadi tinggi sehingga udara akan keluar.

Baca Juga:  Peristiwa yang tidak terjadi pada proses pembekuan darah luka adalah

 

Pembahasan

Bernapas melibatkan dua mekanisme pernapasan, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada terjadi karena gerakan tulang-tulang rusuk oleh kontraksi otot-otot antarrusuk (interkostal).

 

Pernapasan perut terjadi karena kontraksi otot diafragma (sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan rongga perut). Fase inspirasi pada pernapasan dada terjadi jika otot-otot antar tulang rusuk melakukan kontraksi sehingga tulang-tulang rusuk dan tulang dada terangkat ke atas. Akibatnya, rongga dada membesar.

Baca Juga:  Organ manusia yang bertanggung jawab mengekskresikan sisa-sisa metabolisme dalam darah adalah

 

Membesarnya rongga dada menyebabkan paru-paru ikut membesar, akibatnya tekanan udara di paru-paru menjadi rendah sehingga udara dari luar masuk. Sedangkan fase ekspirasi pada pernapasan dada terjadi jika otot-otot antar tulang rusuk relaksasi, yaitu tulang rusuk dan tulang dada turun kembali pada kedudukan semula sehingga rongga dada mengecil.

 

Lalu rongga dada mengecil dan paru-paru pun ikut mengecil. Oleh karena volume paru-paru berkurang, tekanan udara di paru-paru menjadi tinggi sehingga udara akan keluar.

Baca Juga:  Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 50mL larutan CH3COOH 0,1 M dengan 50mL larutan NaCH3COO 0,2 M?

 

Jadi ciri dari pernapasan dada fase ekspirasi adalah otot-otot antar tulang rusuk relaksasi, yaitu tulang rusuk dan tulang dada turun kembali pada kedudukan semula sehingga rongga dada mengecil dan paru-paru pun ikut mengecil. Oleh karena volume paru-paru berkurang, tekanan udara di paru-paru menjadi tinggi sehingga udara akan keluar.