Ibu dan bapak guru, pernahkah gagal membuat murid memahami pelajaran tertentu? bagaimana ceritanya? kira-kira, apa pelajaran yang bisa diambil dari kejadian tersebut?

Ibu dan bapak guru, pernahkah gagal membuat murid memahami pelajaran tertentu? bagaimana ceritanya? kira-kira, apa pelajaran yang bisa diambil dari kejadian tersebut?

Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan termasuk para guru, ada sebuah soal ibu dan bapak guru pernahkah gagal membuat murid memahami pelajaran tertentu? bagaimana ceritanya? kira-kira apa pelajaran yang bisa diambil dari kejadian tersebut?

 

Kegagalan sering menjadikan mimpi buruk bagi setiap orang yang sedang mencoba melakukan sesuatu yang baru.

 

Dengan adanya kegagalan bisa dijadikan sebagai kunci untuk mempelajari kesalahan dan memperoleh keberhasilan pada percobaan berikutnya.

Baca Juga:  Berikut ini adalah elemen yang ada dalam naskah capaian pembelajaran, kecuali?

 

Latihan pemahaman dan cerita reflektif Modul 2 Menyiapkan Asesmen sebagai latihan mandiri akan ditemui soal sebagai berikut.

 

Pertanyaan

Ibu dan bapak guru pernahkah gagal membuat murid memahami pelajaran tertentu? bagaimana ceritanya? kira-kira apa pelajaran yang bisa diambil dari kejadian tersebut?

 

✅ Jawaban Terverifikasi Ahli

Jawaban

Sebelum menjawab soal diatas, Bapak dan Ibu guru selaku tenaga pendidik perlu memahami alur pelatihan dari modul-modul sebelumnya terlebih dahulu.

Baca Juga:  Melakukan asesmen seperti yang dilakukan pada pertanyaan di atas adalah melakukan asesmen diagnostik. Tujuannya untuk mengetahui kelemahan dan kemampuan siswa. Terutama dalam penguasaan materi atau kompetensi tertentu. Juga untuk melihat penyebab kendala yang dihadapi siswa. Nantinya hasil asesmen diagnostik ini akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan langkah tindak lanjut. Misalnya intervensi atau treatment sesuai dengan kelemahan yang dimiliki siswa. Karena tujuannya untuk membantu siswa, bukan untuk menguji apakah siswa lulus atau gagal. Asesmen diagnostik ini fleksibel dan akomodatif, tergantung kondisi masing-masing siswa. Bentuk penilaiannya bisa bermacam-macam, yang paling sederhana adalah pertanyaan berupa 'Respon Terpilih'. Fungsi penilaian diagnostik ini adalah untuk mengetahui masalah atau kesulitan apa yang dialami siswa dalam belajar. Selain itu, juga untuk membantu guru membuat rencana pembelajaran yang efisien. Karena informasi yang didapat dari penilaian ini akan berupa informasi tentang siswa, seperti masalah belajar, kelebihan, dan sejenisnya. Dari data yang diperoleh, guru dapat merancang dasar untuk metode pembelajaran selanjutnya. Juga tindakan atau kegiatan apa yang dapat membantu siswa mencapai target yang diharapkan.

 

Berdasarkan pertanyaan di atas, guru diminta untuk menceritakan dan memberikan pesan apa yang dapat diambil ketika guru mengalami kegagalan dalam membuat siswa memahami mata pelajaran tertentu.

 

Kemudian ibu dan bapak guru dapat menjawab pertanyaan diatas dengan jawaban tidak pernah. Ada beberapa alasan khusus mengapa pendidik yang mengikuti pelatihan perlu menjawab pertanyaan di atas dengan jawaban tersebut.

 

Sebagai pendidik tentunya bapak ibu guru telah dibekali dengan pengetahuan tentang metode dan metode yang dapat digunakan untuk membuat siswa memahami pelajaran yang diajarkan, bahkan sejak duduk di bangku perkuliahan.

Baca Juga:  Murid sebagai pusat pembelajaran sehingga dapat

 

Oleh karena itu, jika ibu bapak guru menjawab gagal dan menceritakan kejadian tersebut beserta pesan apa yang bisa diambil, maka bapak ibu guru akan dianggap gagal dan belum memenuhi standar kompetensi sebagai pendidik.

 

Apalagi jika alasan yang diberikan karena kesalahpahaman pribadi atau hal-hal yang sudah diajarkan dengan metode dan cara membuat siswa memahami pelajaran yang diajarkan.