Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap merupakan penjelasan metode dalam penyusunan atp yaitu

Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap merupakan penjelasan metode dalam penyusunan atp yaitu

Dalam Post Test Modul 1 ada pertanyaan metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap merupakan penjelasan metode dalam penyusunan ATP yaitu

 

ATP atau Alur Tujuan Pembelajaran merupakan kurikulum mandiri yang harus dilaksanakan oleh setiap sekolah untuk meningkatkan standar kinerja.

 

Kurikulum atau silabus Merdeka merupakan silabus baru yang akan menggantikan silabus yang digunakan selama ini, yaitu silabus tahun 2013.

 

Pertanyaan

Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap merupakan penjelasan metode dalam penyusunan ATP yaitu

Baca Juga:  Indikator capaian pembelajaran pendidikan pancasila diukur melalui parameter

A. Pengurutan deduktif.

B. Pengurutan hierarki.

C. Pengurutan prosedural.

D. Scaffolding.

 

✅ Jawaban Terverifikasi Ahli

Jawaban

Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap merupakan penjelasan metode dalam penyusunan ATP yaitu Scaffolding (Jawaban D).

 

Pembahasan

Fungsi Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) sebenarnya sama dengan silabus. Dimana terdapat rencana dan pengaturan pembelajaran serta penilaian yang berlaku selama satu tahun.

Baca Juga:  Pak Anto adalah seorang guru IPA kelas 6. Pak Anto sedang menyampaikan pembelajaran mengenai perubahan wujud benda.

 

Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Dalam menyusun ATP, ada beberapa prinsip penting yang harus mendapat perhatian, yaitu:

  1. Tujuan pembelajaran merupakan tujuan akhir secara umum, bukan pembelajaran harian.
  2. Pada setiap fase, ATP harus tuntas.
  3. ATP harus dikembangkan secara kolaboratif, khususnya antar sesama guru dalam fase yang sama. Namun tidak perlu lintas fase.
  4. Juga dikembangkan sesuai kompetensi dan karakteristik setiap pelajaran oleh guru yang mahir dalam pelajaran tersebut.
  5. Berfokus pada Capaian pembelajaran.
Baca Juga:  Melakukan asesmen seperti yang dilakukan pada pertanyaan di atas adalah melakukan asesmen diagnostik. Tujuannya untuk mengetahui kelemahan dan kemampuan siswa. Terutama dalam penguasaan materi atau kompetensi tertentu. Juga untuk melihat penyebab kendala yang dihadapi siswa. Nantinya hasil asesmen diagnostik ini akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan langkah tindak lanjut. Misalnya intervensi atau treatment sesuai dengan kelemahan yang dimiliki siswa. Karena tujuannya untuk membantu siswa, bukan untuk menguji apakah siswa lulus atau gagal. Asesmen diagnostik ini fleksibel dan akomodatif, tergantung kondisi masing-masing siswa. Bentuk penilaiannya bisa bermacam-macam, yang paling sederhana adalah pertanyaan berupa 'Respon Terpilih'. Fungsi penilaian diagnostik ini adalah untuk mengetahui masalah atau kesulitan apa yang dialami siswa dalam belajar. Selain itu, juga untuk membantu guru membuat rencana pembelajaran yang efisien. Karena informasi yang didapat dari penilaian ini akan berupa informasi tentang siswa, seperti masalah belajar, kelebihan, dan sejenisnya. Dari data yang diperoleh, guru dapat merancang dasar untuk metode pembelajaran selanjutnya. Juga tindakan atau kegiatan apa yang dapat membantu siswa mencapai target yang diharapkan.

 

Sebenarnya guru dapat merancang sendiri ATP berdasarkan Hasil Belajar, kemudian melakukan pengembangan dan modifikasi dari contoh-contoh yang ada. Tetapi Anda juga dapat menggunakan contoh yang diberikan oleh Pemerintah.

 

Asalkan tujuan pembelajaran harus disusun secara sistematis dan logis secara berurutan. Berurutan dari tahap awal hingga akhir dan merupakan pengembangan dari tahap sebelumnya.