Liputan Terupdate Internasional Serangan Baru Warga Gaza Direlokasi Picu Ancaman Houthi
Internasional

Serangan Baru Warga Gaza Direlokasi Picu Ancaman Houthi

Serangan baru warga Gaza direlokasi ditanggapi parade dukungan Houthi untuk Palestina di Sanaa, Yaman, 1 Februari 2024. REUTERS/Khaled Abdullah

Serangan baru warga Gaza direlokasi dapat terjadi jika rencana Amerika Serikat (AS) dan Israel untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza dilanjutkan. Kelompok Houthi yang bermarkas di Yaman mengancam akan melancarkan serangan dengan rudal dan drone sebagai langkah balasan atas kebijakan tersebut.

Houthi Ancam Serangan Baru: Rudal dan Drone untuk Gaza

Ancaman ini, seperti dilaporkan oleh AFP dan Al Arabiya pada Jumat (14/2/2025), disampaikan oleh pemimpin kelompok Houthi, Abdul Malik al-Houthi, dalam pidato yang disiarkan oleh Al-Masirah TV, yang merupakan televisi terkait kelompok tersebut.

“Kami akan mengambil langkah-langkah dengan menembakkan rudal dan drone, serta melancarkan serangan bahari jika Amerika Serikat dan Israel melanjutkan rencana mereka untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza,” ujar al-Houthi dalam pernyataannya.

Rencana Relokasi Gaza oleh Trump: Kontroversi Internasional

Presiden AS Donald Trump sebelumnya menggegerkan dunia dengan menyebutkan ide kontroversial untuk ‘mengambil alih’ Gaza, bahkan merekomendasikan ‘kepemilikan’ atas wilayah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa AS akan membangun kembali kawasan tersebut secara ekonomi setelah perang berakhir.

Namun, rencana Trump itu hanya mencakup relokasi warga Gaza ke negara-negara lain, seperti Yordania dan Mesir, tanpa ada niatan untuk memungkinkan mereka kembali ke Gaza.

Penolakan Global Terhadap Rencana Trump

Baru-baru ini, Trump bahkan menyebut Gaza sebagai lokasi “pengembangan real estate untuk masa depan,” dan kembali menegaskan bahwa warga Palestina tidak berhak untuk kembali, sesuai dengan rencana yang diusulkan oleh AS.

Rencana Trump itu mendapat penolakan luas dari negara-negara Arab, yang merasa langkah tersebut akan mengorbankan hak-hak Palestina.

Reaksi Houthi: Siap Ambil Langkah Militer

Al-Houthi, dalam pernyataannya, mengisyaratkan bahwa pasukan Houthi siap mengambil langkah-langkah militer jika rencana tersebut dijalankan. Dia juga menyebut Trump sebagai “penjahat” dalam pidatonya.

“Saya menyatakan kesiapan untuk mengambil langkah-langkah militer jika penjahat Trump melancarkan ancamannya,” tegasnya.

Serangan Houthi Sebelumnya: Solidaritas dengan Palestina

Kelompok Houthi sebelumnya telah melancarkan serangan-serangan ke kapal-kapal Israel dan kapal-kapal lain di Laut Merah, yang menguasai jalur pelayaran global. Kelompok yang didukung Iran ini menyebut serangannya sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza yang terus menjadi sasaran serangan Israel.

Selain serangan maritim, Houthi juga melancarkan serangan rudal dan drone ke arah kawasan Israel yang berjarak ratusan kilometer di sebelah utara Yaman.

Exit mobile version