Liputan Terupdate Berita Retret Kepala Tempat Bantul Diisi 6 Materi Nasional
Berita

Retret Kepala Tempat Bantul Diisi 6 Materi Nasional

Para kepala tempat penerima retret memakai seragam Satpol PP untuk mengikuti pembukaan di Ruang Sudirman, Akmil Magelang, Sabtu (22/2/2025).

Bantul, DIY – Dalam upaya meningkatkan kualitas kepemimpinan serta memperkuat sinergi antara pusat dan daerah, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengungkapkan bahwa selama delapan hari para kepala tempat di wilayah Bantul akan mengikuti retret intensif di Akmil Magelang. Retret tersebut dirancang untuk memperkuat kapasitas para pemimpin lokal dalam menjawab tantangan global dan nasional.

Menurut Halim, ada enam materi utama yang akan menjadi fokus selama pelatihan berlangsung. Seluruh materi disusun untuk memperkuat ketahanan bangsa, efektivitas pemerintahan, dan sinergi antar lembaga.


1. Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan

Materi pertama adalah mengenai ketahanan nasional serta wawasan kebangsaan. Halim menilai materi ini sangat penting karena situasi global yang penuh gejolak menuntut setiap pemimpin daerah memiliki pemahaman mendalam tentang kekuatan negara.

“Kondisi dunia internasional saat ini tidak menentu. Maka bangsa Indonesia harus memiliki sistem ketahanan yang kokoh. Ini tidak bisa diremehkan,” jelasnya.

Ia menambahkan, ketahanan nasional bukan hanya urusan militer, tapi juga mencakup ekonomi, sosial, dan budaya. Setiap kepala tempat harus paham bagaimana menjaga keutuhan bangsa dari tingkat lokal.


2. Astacita Prabowo Subianto: Delapan Cita-Cita Pembangunan

Materi kedua membahas Astacita, atau delapan cita-cita yang menjadi dasar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Astacita ini mencakup visi besar Indonesia dalam bidang ekonomi, pertahanan, pendidikan, dan kemandirian pangan.

Dengan memahami Astacita, para pemimpin lokal diharapkan dapat menyelaraskan kebijakan daerah dengan program nasional secara strategis.


3. Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah

Materi ketiga menyoroti pentingnya sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah. Ketidaksinkronan bisa menyebabkan kebijakan tidak berjalan optimal.

“Lurah, pamong, kabupaten, hingga provinsi harus memiliki jadwal dan prioritas yang selaras. Ini demi pembangunan yang lebih efisien,” tutur Halim.

Sinkronisasi juga mencakup penyusunan anggaran, program bantuan, hingga kegiatan pembangunan desa dan kelurahan.


4. Fungsi Gubernur dalam Struktur Pemerintahan

Materi keempat berfokus pada peran dan fungsi gubernur, yang berada di antara pemerintah pusat dan kabupaten/kota. Gubernur harus bisa menjembatani serta memastikan seluruh program berjalan baik di setiap jenjang pemerintahan.


5. Kepemimpinan dan Komunikasi Politik

Materi kelima adalah mengenai kepemimpinan dan komunikasi politik. Setiap kepala tempat diharapkan mampu memimpin dengan gaya yang komunikatif, terbuka, dan mampu menyampaikan pesan secara efektif ke publik.

Pelatihan ini juga melatih kemampuan menghadapi media, krisis komunikasi, serta membangun kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.


6. Membangun Tim yang Solid demi Bantul Maju

Materi terakhir adalah tentang membangun tim kerja yang solid. Halim menekankan pentingnya kebersamaan dan semangat kolektif demi mencapai visi Bantul yang lebih maju dan masyarakat yang semakin sejahtera.

“Kita ingin membentuk mentalitas gres dengan paradigma baru yang lebih berani, visioner, dan progresif,” pungkasnya.


Penutup

Retret kepala tempat Bantul selama delapan hari ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Melainkan, ini adalah bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat sinergi pemerintahan, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta memastikan bahwa pembangunan berjalan sesuai arah nasional.

Dengan enam materi strategis ini, diharapkan setiap pemimpin di tingkat lokal dapat menjadi motor perubahan positif di tengah masyarakat.

Exit mobile version