Liputan Terupdate Berita Ekonomi Bisnis Politik Dalam Negeri Stabil, Jokowi: Melegakan Buat Industri Keuangan
Berita Ekonomi Bisnis

Politik Dalam Negeri Stabil, Jokowi: Melegakan Buat Industri Keuangan

ilustrasi koperasi, keuangan, bisnis, bank. (freepik)
Ilustrasi keuangan – Foto: gambaran koperasi, keuangan, bisnis, bank. (freepik)

Jakarta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengklaim stabilitas politik domestik di Indonesia dikala ini tersadar stabil. Menurutnya hal ini sungguh melegakan.

Kelegaan itu, kata Jokowi, sungguh dinikmati bagi industri keuangan. Hal ini dapat mendorong kebangkitan industri keuangan paska pandemi untuk menopang perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.

“Politik dalam negeri kita, politik domestik kita stabil. Pastinya ini melegakan industri keuangan dan menghidupkan industri keuangan yang semakin kuat untuk mendukung perkembangan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” beber Jokowi dalam program Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024 di St. Regist Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).

Baca juga: Jokowi Mau Bank Makin Banyak Kasih Kredit buat UMKM

Jokowi lantas menjabarkan sederet indikator konkret sektor keuangan selama tahun 2023. Pertama, tingkat rasio permodalan perbankan di Indonesia meraih 27,69%, ini menjadi yang tertinggi di antara negara-negara Asia Tenggara.

Kemudian penyaluran kredit perbankan juga berkembang double digit di angka 10,38% selama tahun 2023. Ini telah meraih level pra pandemi.

“Di tingkat permodalan, permodalan perbankan meraih 27,69%. Ini di atas negara-negara di kawasan, kredit perbankan juga masih dapat berkembang di double digit, di 10,38% y-o-y, ini juga di atas level pra pandemi,” sebut Jokowi.

Selanjutnya, perkembangan ekonomi juga berkembang baik di angka 5,05% secara tahunan. Di samping itu, Jokowi menjabat inflasi pun tersadar di level 2,57% secara tahunan.

Cadangan devisa Indonesia juga mencakup besar jumlahnya di angka US$ 145 miliar, sementara itu neraca jualan juga surplus US$ 36 miliar atau kira-kira Rp 570 triliun. Terakhir, current account defisit Indonesia juga surplus di 0,16%.

‘Saya kira angka-angka seumpama itu yang harusnya kita optimis ekonomi kepada Indonesia di tahun 2024. Tapi tetap mesti hati-hati, waspada,” pungkas Jokowi.

jokowipolitikkeuangan

Exit mobile version