Proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan hasil asesmen formatif dan sumatif

Proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan hasil asesmen formatif dan sumatif

Guru perlu menjalankan asesmen formatif dan sumatif di dalam pembelajaran. Lantas, bagaimana proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan hasil asesmen formatif dan sumatif?

 

✅ Jawaban Terverifikasi Ahli

Jawaban

Untuk memudahkan penggambaran prosesnya, akan dibagi ke dalam 3 bagian, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan hasil asesmen. Rinciannya yaitu seperti ini:

 

  1. Perencanaan

Proses perencanaan dimulai dari memanfaatkan atau menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun oleh guru.

 

Selanjutnya mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dicapai.

Baca Juga:  Setelah Mempelajari Materi Ini, Hal Apa yang Paling Semangat Ingin Ibu dan Bapak Guru Coba?

 

Kompetensi tersebut dapat dijelaskan dengan verba berupa: menyajikan, membandingkan, menggeneralisasi, mengukur, dan lain-lain.

 

Misalnya tujuan pembelajaran yang ingin dicapai di kelas 3 dalam 1 semester adalah menimbang berat benda dalam satuan baku (gr, kg, ton).

 

Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi bentuk penilaian yang akan dilakukan untuk mengukur pembelajaran, baik formatif maupun sumatif.

 

Setelah itu, guru perlu membuat instrumen penilaian bersamaan dengan proses penyusunan modul ajar. Instrumen dapat dibuat dalam bentuk rubrik.

 

  1. Pelaksanaan

Dalam proses pelaksanaan penilaian formatif dan sumatif, ada hal-hal yang harus diperhatikan. Ini termasuk:

  • Dilakukan bersamaan dengan proses pembelajaran, kemudian dilakukan tindak lanjut untuk memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan materi sesuai kebutuhan siswa.
  • Mengenai pelaksanaannya, guru dapat menggunakan berbagai macam teknik. Mulai dari observasi, proyek, portofolio, produk, hingga kinerja siswa.
  • Guru dapat memberikan tindak lanjut langsung melalui pemberian umpan balik atau intervensi dalam pembelajaran.
  • Guru dapat menyiapkan berbagai instrumen, seperti lembar daftar periksa, rubrik, catatan anekdot, dan sebagainya.
  • Asesmen sumatif dilakukan pada akhir ruang lingkup materi.
Baca Juga:  Melakukan asesmen seperti yang dilakukan pada pertanyaan di atas adalah melakukan asesmen diagnostik. Tujuannya untuk mengetahui kelemahan dan kemampuan siswa. Terutama dalam penguasaan materi atau kompetensi tertentu. Juga untuk melihat penyebab kendala yang dihadapi siswa. Nantinya hasil asesmen diagnostik ini akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan langkah tindak lanjut. Misalnya intervensi atau treatment sesuai dengan kelemahan yang dimiliki siswa. Karena tujuannya untuk membantu siswa, bukan untuk menguji apakah siswa lulus atau gagal. Asesmen diagnostik ini fleksibel dan akomodatif, tergantung kondisi masing-masing siswa. Bentuk penilaiannya bisa bermacam-macam, yang paling sederhana adalah pertanyaan berupa 'Respon Terpilih'. Fungsi penilaian diagnostik ini adalah untuk mengetahui masalah atau kesulitan apa yang dialami siswa dalam belajar. Selain itu, juga untuk membantu guru membuat rencana pembelajaran yang efisien. Karena informasi yang didapat dari penilaian ini akan berupa informasi tentang siswa, seperti masalah belajar, kelebihan, dan sejenisnya. Dari data yang diperoleh, guru dapat merancang dasar untuk metode pembelajaran selanjutnya. Juga tindakan atau kegiatan apa yang dapat membantu siswa mencapai target yang diharapkan.

 

  1. Pengolahan

Hasil penilaian dapat berupa dua jenis, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berbentuk narasi, sedangkan data kuantitatif berbentuk angka.

 

Tujuan pengolahan hasil penilaian ada dua macam. Tujuan tersebut meliputi:

  • Memperoleh informasi mendalam mengenai hasil belajar yang telah dicapai siswa selama kurun waktu tertentu yang akan disampaikan dalam laporan kemajuan belajar.
  • Untuk memetakan kekuatan dan kelemahan siswa, sehingga guru dapat memberikan umpan balik yang tepat berdasarkan kekuatan dan kelemahan tersebut.
Baca Juga:  Murid sebagai pusat pembelajaran sehingga dapat

 

Guru dapat mengolah semua hasil penilaian berupa data kuantitatif sebagai nilai akhir dalam rapor.

 

Hasil asesmen formatif dan sumatif berupa narasi (data kualitatif) digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam uraian Capaian Kompetensi yang tercantum dalam rapor.