Analisislah tentang perspektif interaksionisme dalam sosiologi

Analisislah tentang perspektif interaksionisme dalam sosiologi

Analisislah tentang perspektif interaksionisme dalam sosiologi

✅ Jawaban Terverifikasi Ahli

KLIK> LIHAT KUNCI JAWABAN

 

DAFTAR ISI

Jawaban

Perspektif interaksionisme menolak adanya anggapan bahwa fakta sosial adalah sesuatu yang determinan terhadap fakta sosial yang lain. Dalam perspektif ini, diyakini bahwa manusia memiliki perasaan dan pikiran.

 

Baca Juga:  Apa yang telah diperjuangkan dan ditorehkan para pemuda dalam mendorong kebangkitan nasional 1908 akan makin berarti apabila kita sebagai generasi penerus bangsa

Melalui perasaan serta pikirannya tersebut manusia mampu memberikan makna terhadap situasi yang ditemui dan bertingkah laku sesuai dengan interpretasinya sendiri bukan semata-mata dipaksa oleh struktur yang berada di luarnya (yang membingkainya) ataupun masyarakat sehingga dalam perspektif ini, manusia dianggap tidak hanya memiliki kemampuan mempelajari, memahami, serta melaksanakan nilai dan norma masyarakat, tetapi juga mampu menemukan, menciptakan, serta membuat nilai dan norma sosial (yang sebagian benar-benar baru). Oleh karena itu, manusia dianggap mampu membuat, menafsirkan, merencanakan, dan mengontrol lingkungannya.

Baca Juga:  Pembabakan dan pengklasifikasian peristiwa-peristiwa dalam sejarah disebut dengan

 

Secara sederhana, dapat disimpulkan bahwa perspektif ini memusatkan perhatian pada interaksi antara individu dan kelompok, terutama menggunakan simbol-simbol, antara lain tanda, isyarat, dan kata-kata, baik lisan maupun tulisan.  Dengan kata lain, perspektif ini menyakini bahwa orang dapat berkreasi, menggunakan, dan berkomunikasi melalui simbol-simbol. Sosiologi yang menganut perspektif ini adalah  George Herbert Mead dan W.I. Thomas.

Baca Juga:  Berapa luas seluruh wilayah pulau jawa