
Jakarta –
Pemerintah membuka pilihan bagi mengubah jagung dengan gandum impor bagi pakan ternak. Hal ini dijalankan buat menutupi kelemahan jagung pakan ternak.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, gandum impor ini akan menjadi alternatif apabila memang dibutuhkan. Detailnya mulai dibahas lebih lanjut dalam rapat kerjasama terbatas (Rakortas) mendatang.
“Tadi sepakat, nanti ada pengganti jagung untuk pakan itu, ada gandum buat pakan. Itu harganya murah. Nah ini nanti kalian mulai rataskan (Rakortas),” kata Zulhas, dijumpai usai Kedap Terbatas (ratas) perihal Kebijakan Pangan di Kantor Kemenko Pangan, Graha Berdikari, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
Baca juga: Produk Pangan RI Makin Banyak yang Impor, Pengusaha Beras: Mengerikan! |
Zulhas mengatakan, para petani melakukan semangat-semangatnya buat menanam jagung. Sedangkan selama ini, pemerintah melakukan impor khusus untuk jagung pakan ternak. Oleh alasannya yakni itu, daripada impor jagung pakan, dianjurkan impor gandum pakan selaku alternatifnya.
“Sekarang ini semangatnya petani menanam jagung luar biasa, bahkan di pinggir-pinggir jalan tanami jagung. Kita tak ingin semangat itu luntur gara-gara kalian impor bahan-bahan yg hendak mengusik buatan jagung,” ujarnya.
Meski demikian, Zulhas memastikan bahwa kuota impor gandum pakan ini juga mulai dikelola lewat Rakortas. Hal ini bagi menangkal gampang-mudahan gandum impor ini tidak membanjiri Indonesia.
“Harus dipastikan dalam rakortas, alasannya yakni jikalau itu banjir, nanti jagungnya kan nggak terserap oleh pabrik-pabrik alasannya yakni telah diganti oleh gandum buat ternak,” kata dia.
Sebagai keterangan, sebelumnya Zulhas menyatakan bahwa Indonesia akan menyetop impor dari sejumlah komoditas pada 2025 di antaranya jagung buat pakan ternak.
“Pertama, info besar hati ya, kita sampaikan di sini, bahwa tahun 2025 kalian tidak mulai impor jagung untuk pakan ternak. Dua, kalian tak mulai impor lagi garam untuk konsumsi, ada Pak Sakti (Menteri Kelautan dan Perikanan),” kata Zulhas dalam Konferensi Pers Penetapan Neraca Komoditas Pangan Tahun 2025 di Ballroom Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Senin (9/12/2024).
Baca juga: Impor Pangan RI Melesat, Beras Naik 121,34% |
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih impor jagung bagi menyanggupi keperluan domestik. Dalam periode Januari-September 2024 total impor jagung meraih 967,9 ribu ton dengan nilai US$ 247,9 juta atau Rp 3,89 triliun (kurs Rp 15.700). Volume itu naik 0,17% dibandingkan periode yg serupa tahun dahulu.
“Indonesia mengimpor jagung sebesar 967,9 ribu ton atau senilai US$ 247,9 juta,” tulis materi paparan Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, Senin (28/10/2024).
Negara utama sumber impor jagung Indonesia yakni Argentina dengan takaran 639,44 ribu ton atau senilai US$ 172,68 juta. Disusul Brasil dengan 256,83 ribu ton atau senilai US$ 66,09 juta dan Pakistan sebanyak 13,07 ribu ton dengan nilai meraih US$ 3,47 juta.
Berdasarkan data BPS, total buatan jagung pipilan kering dengan kadar air 14% sepanjang 2024 diperkirakan meraih 15,21 juta ton. Jumlah itu mengalami kenaikan sebanyak 0,43 juta ton dibandingkan 2023.
Leave feedback about this