
Militer Israel mengklaim bahwa pembunuhan 15 pekerja kemanusiaan di Jalur Gaza pada akhir Maret 2025 terjadi karena mereka dianggap mengancam pasukan Israel. Menurut laporan Reuters dan Al Arabiya, insiden ini terjadi di sekitar Rafah, wilayah selatan Gaza, yang menjadi lokasi pembunuhan. Militer Israel menyatakan bahwa pasukan mereka berada di lokasi tersebut karena adanya potensi ancaman dari kelompok militan Hamas yang berada di sekitar wilayah tersebut. Pekerja kemanusiaan Gaza tewas dalam insiden ini, yang dianggap sebagai akibat dari serangan oleh pasukan Israel terhadap ancaman yang teridentifikasi.
Penyelidikan Israel tentang Pembunuhan Pekerja Kemanusiaan di Gaza
Israel mengidentifikasi enam militan Hamas yang berada di sekitar lokasi kejadian. Militer Tel Aviv menyebutkan bahwa mereka tengah melakukan penyelidikan lebih mendalam, namun menjelaskan bahwa serangan itu terjadi karena adanya ancaman terhadap pasukan mereka. Mereka menyatakan, “Pekerja kemanusiaan tersebut dianggap sebagai ancaman setelah adanya konfirmasi sebelumnya di area tersebut.” Klaim ini menambah ketegangan di wilayah yang sudah penuh dengan konflik.
Penyelidikan Lanjutan Terhadap Tewasnya Pekerja Kemanusiaan Gaza
Dalam penyelidikan awal, militer Israel mengungkapkan bahwa mereka telah menembaki “teroris,” namun pernyataan ini berubah setelah video yang menunjukkan ambulans dan truk pemadam kebakaran dengan tanda pengenal dirilis oleh Bulan Sabit Merah. Video tersebut diambil dari ponsel seorang pekerja kemanusiaan yang tewas dalam serangan tersebut. Bukti visual ini memperburuk situasi dan menambah tekanan internasional terhadap Israel.
Pengaruh Pembunuhan terhadap Pekerja Kemanusiaan di Gaza
Sebanyak 15 pekerja kemanusiaan yang tewas dalam insiden ini, termasuk staf Bulan Sabit Merah dan anggota pertahanan sipil Gaza, menjadi korban serangan yang dianggap oleh Bulan Sabit Merah Palestina sebagai “kejahatan perang nyata.” Israel belum memberikan tanggapan lebih lanjut atas klaim ini, yang memicu perdebatan internasional mengenai keabsahan tindakan tersebut.
Reaksi Internasional terhadap Insiden Gaza
Bulan Sabit Merah Palestina menyebut bahwa serangan terhadap konvoi ambulans mereka adalah pelanggaran nyata terhadap hukum kemanusiaan internasional. Mereka juga menyampaikan hasil autopsi yang menunjukkan bahwa pekerja kemanusiaan tersebut ditembak di bagian atas tubuh, yang mengindikasikan niat untuk membunuh. Kejadian ini menambah daftar panjang keprihatinan internasional terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Gaza.
“Autopsi terhadap para martir Bulan Sabit Merah dan tim pertahanan sipil mengungkapkan bahwa mereka ditembak di bagian atas tubuh mereka, dengan tujuan membunuh,” ungkapnya.
Leave feedback about this