
Jakarta –
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) kembali menyuarakan pentingnya penambahan kuota haji dari Kerajaan Arab Saudi. Usulan ini disampaikan oleh Sekjen AMPHURI, Zaky Zakariya Anshari, dalam konferensi dengan Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Muhammad Irfan Yusuf alias Gus Irfan.
Tujuan utama dari penambahan kuota ini merupakan buat memangkas daftar tunggu haji yang kian panjang. Terutama bagi klasifikasi haji reguler yang nyaris meraih 40 tahun.
“Termasuk untuk meminimalisir jamaah golongan lansia,” kata Zaky dikutip dari laman AMPHURI, Jumat (24/1/2025).
Baca juga: BP Haji Akan Revisi UU Haji dan Umrah, Selaraskan dengan Kondisi Mutakhir |
Menanggapi anjuran AMPHURI, Kepala BP Haji, Gus Irfan, menyatakan bahwa penambahan kuota haji memang menjadi salah sesuatu kesempatan banyak pihak. Namun, ia menekankan bahwa kesiapan pemerintah menjadi aspek yg sungguh penting bagi dipertimbangkan.
“Kami sungguh memahami, jika mesti penambahan kuota, apakah kami siap? Jangan hingga menyerupai tahun lalu, adanya penambahan kuota pada jadinya menimbulkan pansus Haji,” ujar Gus Irfan.
“Dapat saja dengan aspek kedekatan yg dimiliki Kepala Negara Prabowo dengan keluarga Kerajaan Saudi, hal ini dibicarakan dengan Saudi. Tapi lagi-lagi yg paling utama itu kesiapan pemerintah,” lanjut Gus Irfan mengingatkan.
Baca juga: Saudi Wajibkan Vaksin Meningitis bagi Jemaah Umrah per 1 Februari 2025 |
Selain membahas soal kuota haji, konferensi tersebut juga menyinari maraknya acara umrah berdikari (umrah backpacker). Gus Irfan memastikan bahwa pemerintah mulai terus berusaha bagi menegakkan hukum yg berlaku dan menghambat terjadinya pelanggaran dalam penyelenggaraan umrah.
Namun, ia juga mengakui bahwa regulasi Saudi dalam penyelenggaraan umrah mempunyai pengaruh yg besar. Pemerintah Saudi dikala ini tengah gencar mengiklankan umrah dan membuka potensi untuk lebih banyak pelancong buat berkunjung ke Tanah Kudus.
“Itu kan kewenangan dan kebijakan pemerintah Saudi yang tak bisa kami intervensi,” tukasnya.

Leave feedback about this