
Jakarta –
Pemerintah Kolombia tengah mempersiapkan larangan pemasaran suvenir yang menggambarkan mendiang gembong narkoba Kolombia, Pablo Escobar. Apa alasannya?
Pablo Escobar, dimengerti luas penduduk dunia melalui banyak sekali film terkait cerita hidupnya dan perjalanan narkotika di Amerika Latin. Telah usang tiada, suvenir Pablo Escobar masih banyak dijual di Kolombia.
Melansir AP, Kamis (8/8/2024), pelarangan suvenir Pablo Escobar akan terwujud kalau para legislator menyepakati rancangan undang-undang yg diumumkan ahad ini di kongres negara tersebut. Usulan itu disokong oleh mereka yang percaya bahwa negara tersebut mesti menetralisir gambaran dari bos bandit narkotika tersebut.
Tetapi, ajuan itu juga dikritik oleh para pedagang yg memasarkan dagangannya terhadap para wisatawan dari segala dunia.
Rancangan undang-undang tersebut menganjurkan denda sampai USD 170 (sekitar Rp 2,7 juta) bagi para pedagang yg memasarkan barang barang jualan bergambar Escobar dan tokoh penjahat yg sudah divonis bersalah. Bahkan, mereka yg sudah memakai t-shirt, topi, dan busana lain yang mencirikan Pablo Escobar, terancam didenda.
“Barang-barang ini mereviktimisasi orang-orang yg menjadi korban pembunuh,” kata Cristian Avendaño, perwakilan dari Partai Hijau Kolombia yang menyusun rancangan undang-undang tersebut.
“Kita mesti melindungi hak para korban bagi pulih … dan mendapatkan simbol-simbol lain bagi negara kita,” ia menambahkan.
Media setempat menyinari gambaran gembong narkotika itu dikomersialisasi secara besar-besaran oleh penduduk setempat yang ingin mengeruk laba dari wisatawan yg terpesona dengan Pablo Escobar.
Di segi lain, para pedagang suvenir di wilayah bersejarah La Candelaria, Bogota, menyampaikan bahwa mereka menentang inisiatif tersebut, yang sudah dikritik sebab dianggap berupaya mencegah keleluasaan berpendapat.
“Menurut aku ini merupakan undang-undang yg bodoh,” ujar pedagang kaki lima, Rafael Nieto.
Nieto memasarkan magnet dan t-shirt bergambar muka Pablo Escobar dan juga cenderamata tradisional. Nieto menyampaikan bahwa ia akan berhenti memasarkan cenderamata Escobar apabila rancangan undang-undang tersebut disetujui, untuk menyingkir dari duduk problem dengan polisi.
Namun, ia menyertakan bahwa anggota Kongres Kolombia semestinya memfokuskan energi mereka bagi menurunkan tingkat kriminalitas di kota tersebut, dan membiarkan Escobar dalam bentuk suvenir untuk melanjutkan bisnisnya.
“Poly orang mencari nafkah dari ini,” kata Nieto sambil menunjuk ke suatu kaos yang menyampaikan salinan kartu identitas Kolombia milik Pablo Escobar.
“Orang-orang Meksiko, Kosta Rika, Amerika, senantiasa meminta barang barang jualan Escobar terhadap aku,” ujar pedagang kaki lima lainnya.
Pedagang yg cuma mau disebutkan namanya selaku Lorena, mengatakan bahwa ia juga sudah menawarkan barang-barang yang identik dengan Escobar, menyerupai gelas tembakau, magnet, sampai cenderamata yg bergambar daun koka.
“Saat anda sedang pekerjaan selaku pedagang kaki lima, anda menjajal buat memasarkan apa yg paling populer,” ujar Lorena.
Baca juga: Kolombia Resmi Larang Adu Banteng, Masih Ada 7 Negara |
“Setiap orang mempunyai kepribadian masing-masing, dan kalau ada orang yang menggemari seorang pembunuh, atau pengedar narkoba, itu yaitu opsi mereka,” tambahnya.
Adapun Escobar mengutus pembunuhan sekitar 4 ribu orang pada tahun 1980-an dan permulaan 1990-an. Itu dikala ia membangun kartel Medellin yang mempunyai pengaruh dan menghimpun kekayaan sebesar USD 3 miliar (sekitar Rp 47,6 triliun) yg menjadikannya menjadi salah satu orang terkaya di dunia pada dikala itu.
Hingga hasilnya gembong narkoba itu ditembak mati pada tahun 1993 di suatu atap di Medellin. Saat itu Escobar menjajal melarikan diri dari blok pencarian, suatu unit yang berisikan lebih dari 300 petugas polisi yg disokong oleh distributor DEA yang diperuntukkan secara khusus untuk menangkapnya.
Escobar dan kejahatannya sungguh terkenal di Kolombia. Namun dalam bertahun-tahun terakhir, ketenarannya di segala dunia kembali meningkat sehabis opera sabun Kolombia dan serial Netflix menggambarkan dirinya yang kejam, tetapi cerdik, dan dengan berani menentang pejabat korup di AS dan Kolombia yang berupaya membungkamnya.
Di samping itu, banyak distributor pariwisata pun yang memandu para wisatawan dan mengerjakan tur bersejarah ke tempat-tempat yg bersentuhan dengan kehidupan Escobar.
Perwakilan Avendaño, menyampaikan bahwa sudah saatnya Kolombia menetralisir citranya selaku negara bos mafia.
“Kita tak sanggup terus menerus memuji orang-orang ini, dan bersikap seakan-mulai kejahatan mereka sanggup diterima,” ujar Avandaño.
“Ada cara yang lain buat bisnis buat meningkat dan cara lain bagi memasarkan Kolombia terhadap dunia,” ia menambahkan.
Avendaño mengatakan bahwa RUU-nya mulai meminta pemerintah Kolombia untuk menyidik berapa banyak orang yg mencari nafkah dari memasarkan barang barang jualan Escobar, dan berapa nilai pasarnya.
Baca juga: Pemerintah Kolombia Luncurkan Ekspedisi Berburu Harta Karun |