2 Mei 2025
Chicago 12, Melborne City, USA
Berita

BKSAP Dorong Optimalisasi Peran Wanita dalam Pembangunan Dunia

Optimalisasi Peran Wanita dalam Pembangunan BKSAP oleh Irine Yusiana Roba Putri

Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antara Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Irene Yusiana Roba Putri, menekankan pentingnya optimalisasi peran wanita dalam proses perdamaian dan pembangunan dunia. Hal ini disampaikan dalam Sidang Generik Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-150 yang diselenggarakan di Uzbekistan.

Secara khusus, Irene menyampaikan informasi tersebut pada Forum of Women Parliamentarians yang merupakan bagian dari Sidang Generik IPU ke-150. Sidang ini diadakan di Tashkent, Uzbekistan, pada 5-9 April 2025.

Turut hadir dalam konferensi Forum of Women Parliamentarians ini, anggota BKSAP Dewan Perwakilan Rakyat, Melly Goeslaw. Forum ini menjadi wadah bagi anggota Dewan Perwakilan Rakyat internasional anggota IPU untuk membahas informasi terkait perempuan.

Irene mengungkapkan bahwa keterlibatan wanita sangat penting dalam mencapai perdamaian dan pembangunan berkelanjutan secara global, terutama dalam rangka pencapaian tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2030. Sayangnya, pencapaian ini mengalami stagnasi, terutama dalam hal kesetaraan gender.

“Kekerasan dan perang menjadi salah satu aspek krusial dalam kemunduran pembangunan berkelanjutan,” ujar Irene dalam keterangannya pada Selasa, 8 April 2025.

Peran Wanita dalam Perdamaian dan Pembangunan Berkelanjutan

Irene menyoroti bagaimana wanita dan anak-anak lebih rentan terhadap dampak destruktif dari perang. Ia menyebutkan bahwa wanita dan anak-anak di Palestina, Ukraina, dan Myanmar menjadi korban terbesar dari total korban yang ada.

“Puluhan ribu orang meninggal dunia, dan jutaan lainnya menderita serta memerlukan pertolongan kemanusiaan. Sayangnya, jumlah ini diprediksi akan lebih besar seiring dengan berkembangnya situasi,” sebut Irene.

“Perempuan-perempuan ini bukan hanya angka yang bisa dihitung oleh statistik. Mereka adalah ibu, istri, saudara perempuan, anak perempuan, tulang punggung keluarga, dan pemimpin di masyarakat. Mereka kehilangan segalanya,” imbuh legislator PDIP itu.

Meningkatkan Keterlibatan Wanita dalam Proses Perdamaian

Karena wanita lebih banyak menderita dalam perang, Irene menegaskan pentingnya peningkatan keterlibatan wanita dalam proses perdamaian dan pembangunan. Menurutnya, wanita harus ditempatkan sebagai pemangku peran penting dalam setiap proses perdamaian dan rekonstruksi pasca-konflik.

“Dalam banyak negara, wanita menjadi motor penggerak dalam aktivitas pemulihan pasca-perang untuk menciptakan perdamaian dan kemakmuran masyarakat,” terang Irene.

“Karena itu, Indonesia perlu mendorong optimalisasi peran wanita dalam proses perdamaian dan pembangunan,” tambahnya.

Melalui lembaga ini, Indonesia melalui Dewan Perwakilan Rakyat RI pun mengajukan amandemen resolusi, yang menyatakan bahwa dalam setiap proses resolusi konflik, pemulihan pasca-perang, dan pembangunan masyarakat, wanita harus dilibatkan dalam pengambilan kebijakan dan implementasinya,” jelas Irene.

Leave feedback about this

  • Quality
  • Price
  • Service

PROS

+
Add Field

CONS

+
Add Field
Choose Image
Choose Video