Liputan Terupdate Berita Ekonomi Bisnis Bi Beberkan Keadaan Stabilitas Metode Keuangan Ri, Masih Aman?
Berita Ekonomi Bisnis

Bi Beberkan Keadaan Stabilitas Metode Keuangan Ri, Masih Aman?

Ilustrasi Bank Indonesia, lgo bank indonesia, bi, gedung bank indonesia di Jakarta
Gedung Bank Indonesia – Foto: Rachman Haryanto

Jakarta

Bank Indonesia (BI) melaporkan Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada semester I 2023 tetap terjaga. Hal ini sejalan dengan berlanjutnya pemulihan perekonomian domestik di tengah masih tingginya ketidakpastian perekonomian global.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, terjaganya SSK tercermin dari ketahanan tata cara keuangan yang kuat, intermediasi yang membaik, dan inklusi keuangan yang meningkat.

“Bank Indonesia meyakini SSK ke depan masih akan tetap terjaga, ditopang oleh sinergi dan penemuan kebijakan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) serta bauran kebijakan Bank Indonesia, tergolong kebijakan makroprudensial akomodatif,” kata Erwin, dalam pemberitahuan tertulis, dikutip Senin (23/10/2023).

Baca juga: Prestasi Sektor Keuangan: Stabil di Tengah Kekacauan Global

Informasi ini ialah intisari dari Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No. 41 September 2023 yang mengangkat tema “Konsistensi, Inovasi, dan Sinergi Mendorong Intermediasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan” yang gres diluncurkan pada hari ini di Solo.

Lebih lanjut, Bank Indonesia juga terus mendorong penemuan kebijakan makroprudensial. Inovasi ini difokuskan untuk memperkuat tugas sektor keuangan dalam intermediasi lewat implementasi kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) pada 4 sektor ekonomi. Serta kebijakan Transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dengan pendalaman pada suku bunga sektor-sektor hilirisasi.

Selain itu, Erwin menambahkan, kebijakan akomodatif kepada instrumen kebijakan makroprudensial rasio Countercyclical Capital Buffer (CCyB), Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM), dan Rasio Loan To Value (LTV).

Dalam saat-saat peluncuran buku, Deputi Gubernur BI, Juda Agung menyodorkan konsistensi, inovasi, dan sinergi yakni tiga prinsip utama dalam mendorong perkembangan ekonomi yang berkelanjutan. Selama semester I 2023, stabilitas sektor keuangan masih tersadar dengan baik meski dihadapkan pada lingkungan risiko suku bunga global yang tinggi dalam jangka panjang (higher for longer).

“BI berusaha mempertahankan stabilitas dan saat-saat pemulihan ekonomi dengan mengoptimalkan suku bunga kebijakan sebesar 25 bps menjadi 6,00% untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari efek meningkat tingginya ketidakpastian global, serta selaku langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi dampaknya kepada imported inflation,” ujar Juda.

Selanjutnya untuk menghadapi tantangan ke depan, Bank Indonesia terus mengerjakan penguatan respon kebijakan untuk mempertahankan stabilitas makroekonomi dan tata cara keuangan. Pertama, menyebarkan penemuan kebijakan menyerupai penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), dan QRIS Cross Border.

Kedua, memperkuat ketahanan siber yang bersifat end to end untuk memutuskan keselamatan data penduduk yang besar lengan berkuasa pada kelangsungan tata cara pembayaran. Ketiga, mendukung pembiayaan hijau lewat aneka macam instrumen kebijakan dalam mengantisipasi tantangan pergantian iklim.

stabilitas tata cara keuangansistem keuanganbank indonesia

Exit mobile version